Rabu, 20 Mei 2015

ISLAM, MAKNA DAN TUJUAN HIDUP

Dari proses perjalanan hidup bisa di lihat bahwa pada akhirnya manusia akan mengalami yang namanya kematian dan kembali ke pada sang pencipta (Allah)
Seperti yang dijelaskan dalam AL-Baqarah (156)
à tentang asal-asal manusia dan manusia kembali ke asalnya.

Untuk membangun tujuan ada yang mengatakan hidup itu beban/penderitaan karena setiap perjalanan hidup mereka tidak di barangi dengan rasa syukur. Ketika hidup di jadikan penderitaan selamanya, apa pun yang dijalankan akan selalu menjadi penderitaan untuknya.
Makna bisa dibarat kata ketika kita merapikan tempat tidur yang berantakan menjadi rapih disitu di dalam diri bias muncul rasa kepuasan batin sehingga dia itu bias bermakna.

Beban/ Penderitaan/ Ujian
dari ketiga hal di atas sesungguhnya yang ada di matanya Allah semuanya adalah suatu ujian kepada umatnya.
 

Dalam menyikapi beban/pendetitaan/unjian ada 2 kategori manusia:
* OPTIMIS
à Meskipun hidup ini penuh penderitaan masih dianggap berharga. Dilihat dalam bagaimana dia berusaha untuk menjadi sesuatu dan kebahagiaan harus di bangun.
Tujuan hidup masing-masing
- Apabila optimis tetapi tidak percaya adanya tuhan dan kematian kebahagiaan mereka hanya di bangun di dunia saja demi kepuasan hawa nafsu dan bisa juga menimbulkan perilaku yang buruk.
* PESIMIS
à bagi orang yang pesimis menurut mereka hidup itu tidak berharga dan lebih memilih kepada kematian

Sesungguhnya orang yang mencampurkan keimanan dan kezaliman tidak akan bahagia.
Kunci-kunci dalam menggapai kebahagiaan abadi adalah:
Iklas, Sabar, Tawakal, dan Jujur
Allah menjanjikan pada umatnya FALYAKMAL AMALAN SHALIHA
Barang siapa yang inin berjumpa dengan Ku harus memiliki amalan yang sholeha
Supaya dalam sepanjang proses hidup manusia itu bermakna harus dimulai dengan nawaitu(niat) agar mendapatkan ridhonya Allah
dan segala perbuatan manusia itu semuanya termasuk do’a

Ada 2 hal yang dapat menimbulkan kegalauan dalam menghadapi masalah:
- Mengabaikan ibadah
- Karena dia Trauma

Jadi, tujuan hidup manusia di dunia dan di akhirat itu adalah bahagia, oleh karena itu manusia harus meubah semua beban dan penderitaannya itu menjadi kebahagiaan. Dengan sikap Optimis dan beriman kepada Allah agar hidup menjadi lebih bermakna dengan amalan sholeha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar